Kata Pengantar
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas
mengenai perusahaan Blackberry. Makalah ini dibuat dengan berbagai
observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan
makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Pendahuluan
Latar Belakang
Blackberry merupakan nama perusahaan yang telah berganti
nama sebelumnya dari nama Research In Motion, Blackberry sebuah perusahaan yang
menerbitkan handphone dan tablet pintar.
Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang di lakukan dalam makalah ini adalah,
bagaimana kejatuhan perusahaan terkenal blackberry dan rencana penjualan
perusahaan ini ke beberapa nama penting di dunia.
Tujuan Penelitian
Secara terperinci, tujuan di buatnya makalah ini adalah
untuk memberikan informasi lebih jelas tentang kabar rancu dan belum pasti
tentang perusahaan blackberry yang di katakan bangkrut itu.
Pembahasan
Blackberry
BlackBerry
Limited,
sebelumnya dikenal dengan nama Research In Motion Limited, adalah sebuah
perusahaan perangkat telekomunikasi dan nirkabel
asal Kanada yang dikenal sebagai pengembang produk telepon
pintar dan tablet BlackBerry.
Perusahaan ini berkantor pusat di Waterloo, Ontario,
Kanada. Perusahaan ini didirikan oleh Mike Lazaridis,
yang menjabat sebagai co-CEO bersama Jim Balsillie sampai 22
Januari 2012. CEO-nya sekarang adalah Thorsten Heins.
Sejarah
Research in Motion didirikan pada tahun 1984 oleh Mike
Lazaridis. Nama ini terinspirasi dari kata-kata "poetry in
motion" yang ia temukan dalam artikel sepak bola di sebuah surat kabar
Perusahaan ini bekerja sama dengan RAM Mobile Data dan Ericsson
untuk mengubah jaringan data nirkabel Mobitex milik Ericsson
menjadi jaringan
pager dua arah dan surel nirkabel.
Hal utama yang berperan penting dalam pengembangan ini adalah peluncuran Inter active Pager 950
pada Agustus 1998. Tentang ukurannya yang mirip batang sabun, perangkat ini
bersaing ketat dengan jaringan pager dua arah SkyTel milik Motorola.
Perkembangan awal RIM dibantu oleh sejumlah investor
Kanada pada tahun 1995 melalui pembentukan perusahaan swasta. Working Ventures
Canadian Fund Inc. melakukan investasi pertama senilai C$5.000.000
untuk menyelesaikan pengembangan perangkat keras dan lunak pager dua arah RIM. Kucuran
dana pra-IPO sebesar C$30.000.000 berhasil dikumpulkan oleh perusahaan ini
sebelum melakukan penawaran umum perdana di Bursa Saham Toronto pada Janauri
1998 dengan simbol RIM.
Peluncuran
BlackBerry dan pertumbuhan perusahaan
Pada tahun 1999, RIM memperkenalkan pager BlackBerry
850. Dengan nama yang merujuk pada kemiripan papan ketiknya dengan buah beri hitam, alat ini mampu
menerima surel masuk dari server Microsoft Exchange dengan
perangkat lunak servernya, BlackBerry
Enterprise Server (BES). Peluncuran BlackBerry menjadi awal dari
jajaran produk korporat
masa depan perusahaan ini, seperti BlackBerry 957 pada April 2000, telepon
pintar BlackBerry pertama. Platform BlackBerry OS
dan BES terus ditingkatkan fungsionalitasnya, sementara enkripsi
dan S/MIME membantu
popularitas BlackBerry di kalangan pemerintahan dan korporasi.
Tak lama kemudian, RIM memperkenalkan perangkat
BlackBerry untuk konsumen dengan meluncurkan BlackBerry Pearl 8100,
telepon BlackBerry pertama yang dilengkapi fitur multimedia
seperti kamera. Peluncuran jajaran
produk Pearl sangat sukses, tetapi peluncuran iPhone oleh Apple Inc.
mendorong RIM membuat telepon pintar layar
sentuhnya sendiri pada tahun 2008, BlackBerry Storm.
BlackBerry Storm gagal di pasar konsumen, namun produk BalckBerry terus menuai
sukses di pasar korporat. Pada Mei 2010, BlackBerry memiliki pangsa sistem
operasi telepon pintar sebesar 10,4%.
Bulan Oktober 2008, RIM masuk dalam daftar "Canada's Top
100 Employers" oleh Mediacorp Canada Inc. dan majalah berita Maclean's.
RIM memperkenalkan diri ke seluruh dunia dengan membuka fasilitas baru
di North Sydney, New South Wales, Australia
pada Februari 2009. Kantor baru RIM secara resmi dibuka oleh Thomas
A.MacDonald, Konsul Jenderal Kanada, dalam acara peresmian yang dihadiri
pejabat pemerintah New South Wales dan North Sydney Council, serta
mitra dan pelanggan RIM. Kantor baru ini memiliki fasilitas pelatihan, pusat
riset dan pengembangan, pusat pemasaran mitra strategis dan layanan bantuan
teknis.
Tanggal 18 Agustus 2009, Fortune menyebut RIM sebagai perusahaan yang
pertumbuhannya tercepat di dunia dengan kenaikan laba
sebesar 84% dalam kurun tiga tahun meski terjadi resesi.
Tanggal 27 September 2010, RIM meluncurkan komputer
tablet BlackBerry PlayBook. BlackBerry PlayBook secara
resmi diluncurkan ke pasar Amerika Serikat dan Kanada pada 19 April
2011.
Pada 30 Juni 2011, dorongan investor agar perusahaan
ini menghapus struktur CEO gandanya dibatalkan setelah berhasil mencapai
kesepakatan dengan RIM. RIM mengumumkan bahwa setelah menjalani diskusi,
Northwest & Ethical Investments akan menarik proposal pemegang sahamnya
sebelum rapat tahunan RIM.
Pada tanggal 10 Oktober 2011, RIM mengalami salah satu
gangguan layanan terburuk sepanjang sejarahnya. Sepuluh juta pengguna BlackBerry
di Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Utara tidak dapat menerima atau
mengirim surel dan pesan BBM melalui telepon genggam mereka. Gangguan ini
diakibatkan oleh matinya saklar inti. Layanan ini kembali pulih pada 13 Oktober
dan RIM meluncurkan paket aplikasi premium gratis senilai $100.
Tanggal 22 Januari 2012, RIM menyatakan bahwa CEO-nya, Jim Balsillie dan Mike
Lazaridis, telah mengundurkan diri. Mereka digantikan oleh Thorsten Heins.
Pada 29 Maret 2012, RIM melakukan tinjauan strategis
terhadap strategi bisnis masa depannya. Sebagai bagian dari perombakan
manajemen, mantan CEO Jim Balsillie mengundurkan diri dari dewan RIM seiring
keluarnya David Yach, CTO untuk divisi perangkatl unak, dan Jim Rowan, COO
untuk operasi global.
Setelah empat tahun berselisih dengan pemerintah
India, RIM setuju memberikan kunci enkripsi untuk layanan surel perusahaan dan
sistem kirim pesannya yang populer. Perusahaan ini menciptakan solusi yang
mampu menyadap pesan dan surel antara perangkat-perangkat BlackBerry dan
memberikan akses komunikasi terenkripsi ini ke badan keamanan India.
Kejatuhan
Bulan Juni 2011, RIM memprediksi labanya pada Q1 2011
akan jatuh untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun dan mengungkapkan rencana
pemutusan hubungan kerjanya. Nilai saham RIM jatuh ke titik terendahnya sejak
2006. Sejak Juni 2008 hingga Juni 2011, pemegang saham RIM kerugian
$70 miliar, atau 82 persen, setelah kapitalisasi pasarnya turun dari
$83 miliar ke $13,6 miliar, terbesar di kalangan perusahaan perangkat
telekomunikasi.
Pada Juli 2011, perusahaan ini memberhentikan 2.000
karyawannya dalam musim PHK terbesar sepanjang sejarahnya. PHK ini mengurangi
jumlah karyawan perusahaan sebesar 11% dari 19.000 orang menjadi 17.000.
RIM kehilangan pangsa pasarnya di seluruh dunia karena
popularitas produk iPhone dari Apple Inc. dan telepon cerdas bersistem operasi Android, sehingga laba dan
nilai sahamnya turun. Pada tanggal 16 Desember 2011, nilai saham RIM jatuh ke
harga terendah sejak Januari 2004 dan jatuh 77 persen pada tahun 2011. Pada
Maret 2012, sahamnya bernilai kurang dari $14, jauh berbeda dibandingkan $140
pada tahun 2008. BlackBerry PlayBook yang
diluncurkan tahun 2011 sebagai alternatif iPad Apple untuk perusahaan hanya mendulang sedikit
kesuksesan di pasar komersial. Sementara itu, CEO Thorsten Heins merombak fokus
bisnis RIM dan menjelaskan bahwa fitur-fitur konsumen seperti aplikasi hiburan
tidak penting bagi para pengguna utama produk ini.
Pada kuartal keempat yang berakhir tanggal 3 Maret
2012, RIM berhasil menjual 11,1 juta perangkat BlackBerry, 21 persen lebih
sedikit dibandingkan kuartal sebelumnya dan merupakan penurunan pertama dalam
kuartal Natal sejak 2006. Pada kuartal keempatnya, RIM menyatakan rugi bersih
$125 juta (kerugian sebelumnya terjadi pada kuartal keempat 2005). RIM adalah
salah satu perusahaan dengan kerugian pangsa pasar dunia terbesar pada tahun
2011 akibat meledaknya popularitas Samsung dan HTC dengan Android OS, sementara
pangsa RIM di pasar Amerika Serikat turun 3 persen dari 9 persen pada tahun
sebelumnya.
RIM berencana menyederhanakan operasinya dan menghemat
$1 miliar pada tahun fiskal dengan memecat 2.000 karyawannya di seluruh dunia
pada 1 Juni 2012. Mereka juga mempertimbangkan memecat 6.000 orang lainnya pada
periode selanjutnya. Saat itu, RIM memiliki 16.000 karyawan di seluruh dunia.
Setelah Morgan Stanley menurunkan
nilai RIM tanggal 25 Juni 2012, saham RIM kembali mencapai titik terendah pada
$9,01, meski ditutup pada level $9,11 dan ini berarti 94 persen nilai puncaknya
pada tahun 2008 hilang.
Tanggal 28 Juni 2012, RIM melaporkan rugi bersih
sebesar $581 juta pada Q1, penundaan peluncuran OS BlackBerry 10 hingga Q1
2013, dan pemutusan hubungan kerja 5.000 karyawannya. Akibatnya, saham RIM
jatuh 19% hingga $7,39, terendah dalam 9 tahun terakhir.
Harga sahamnya kembali jatuh pada 16 Juli senilai
$7,09 di Bursa Saham Toronto, terendah sejak 8 September 2003, setelah
pengadilan California memutuskan RIM harus membayar $147,2 akibat pelanggaran
paten untuk sistem pengelolaan perangkat BlackBerry karyawan dari jarak jauh
yang dimiliki Mformation dari Delaware.
Pada Agustus 2012, RIM berencana mengembalikan fokus
telepon genggam BlackBerry mereka ke masa-masa yang membuat mereka sukses,
yaitu mengkhususkan BlackBerry kepada para profesional bisnis. Thorsten Heins
juga akan meluncurkan OS baru, BB10, yang ia rasa mampu mengembalikan masa
kejayaan RIM. Sayangnya, usaha ini tetap gagal memuaskan para pemegang saham,
karena setelah berbicara tentang rencana masa depan BlackBerry, harga sahamnya
kembali anjlok 5 persen.
Perombakan dan
perubahan merek
Setelah dihujani kritik dan mengalami berbagai
penundaan, RIM secara resmi meluncurkan sistem operasi BlackBerry 10 dan dua
telepon pintar baru dengan platform ini, BlackBerry
Z10 dan Q10, pada tanggal 30 Januari 2013.
Pada acara peluncuran itu pula, perusahaan ini
menyatakan akan mengubah merek publiknya dari Research In Motion ke BlackBerry.
Perubahan nama ini bertujuan "meletakkan merek BlackBerry di
tengah-tengah" berbagai merek produk perusahaan ini dan karena pengguna di
beberapa negara "mengenal perusahaan ini dengan nama BlackBerry".
Meski para pemegang saham setuju pergantian nama resmi menjadi BlackBerry
Limited akan dilakukan pada rapat umum tahunan
berikutnya, simbol sahamnya di TSX dan
NASDAQ sudah berubah menjadi BB dan BBRY pada tanggal 4 Februari 2013.
Perusahaan ini juga akan mengiklankan BlackBerry 10 di
berbagai stasiun televisi Amerika Serikat dan Kanada saat Super Bowl XLVII.
PERUSAHAAN
BLACKBERRY DILEGO
BlackBerry
mengumumkan telah menyetujui rencana pembelian senilai 4,7 miliar dollar AS oleh
konsorsium investor, Senin (23/9/2013). Tawaran datang dari
konsorsium yang berencana membawa pembuat perangkat telekomunikasi Kanada itu
menjadi perusahaan privat.
Pernyataan perusahaan mengatakan telah menandatangani letter of intent rencana akuisisi itu, tetapi masih harus melewati fase due diligence. Konsorsium dipimpin oleh Fairfax Financial Holding Limited.
Fairfax, perusahaan Kanada yang dikomando miliarder Prem Watsa, sebelumnya adalah pemilik 10 persen saham BlackBerry. Watsa mengundurkan diri dari dewan direksi BlackBerry ketika pada Agustus 2013 diumumkan pencarian peminat untuk membeli perusahaan BlackBerry.
Berdasarkan kesepakatan yang diusulkan konsorsium, setiap saham yang beredar akan dihargai 9 dollar AS, sementara Fairfax akan punya kontribusi sendiri soal sahamnya ketika transaksi. BlackBerry mengatakan, dewan direksi mereka sudah menyetujui rencana ini.
Bila due diligence selesai, BlackBerry akan mengumumkannya pada 4 November 2013, dengan kesiapan sumber dana konsorsium menjadi pertimbangan lain. Sementara BlackBerry juga masih tetap mencari peminat untuk perusahaannya. Nilai saham mereka turun menjadi 8,23 dollar per lembar sebelum perdagangan dihentikan sementara menjelang pengumuman ini.
Harga saham BlackBerry langsung naik menjadi 9,07 dollar per lembar dalam perdagangan Senin sore, begitu pengumuman disampaikan. Para analis optimistis, tetapi berhati-hati. "Ini mungkin hasil terbaik dari beberapa pilihan menarik untuk BlackBerry," kata analis Jack Gold dari J Gold Associates.
Selama BlackBerry terus mendorong budaya pengguna ponsel yang terikat pada telepon pintar produk mereka, banyak pelanggan sudah berpindah ke iPhone dari Apple atau gadget lain berbasis Android seperti yang dibesut Samsung. Menurut International Data Corporation (IDC), pangsa pasar global BlackBerry telah merosot ke 3,7 persen pada kuartal kedua 2013, capaian terendah dalam sejarah pelacakan. Adapun Android merajai 80 persen pangsa pasar.
BlackBerry adalah nama baru untuk Research in Motion per Januari 2013. Perubahan nama ini untuk mendapatkan kembali momentum bagi perusahaan itu. Namun, data terakhir memperlihatkan upaya itu gagal total.
Pada Jumat (21/9/2013), perusahaan ini sudah mengumumkan akan merumahkan 4.500 staf mereka, yang itu adalah sepertiga total pekerja global BlackBerry. Peluncuran produk pada awal tahun ini menghasilkan angka suram.
Disebutkan pula bahwa BlackBerry mengalami kerugian hampir senilai 1 miliar dollar AS per kuartal kedua 2013 karena harus menutupi penjualan Z10 yang jeblok. Perangkat telepon pintar dengan dukungan layar sentuh itu semula dibuat untuk menyaingi produk Apple dan perangkat Android.
Gold dan para analis lain mengatakan, pilihan untuk tak lagi menjual saham ke pasar (go private) akan memberi "ruang bernapas" bagi BlackBerry. "Ke depan, BlackBerry akan menjadi pemain kecil di bidang perangkat telekomunikasi mobile, tetapi setidaknya dengan BlackBerry menjadi perusahaan privat, maka Wall Street tak akan terus-menerus membuat napas mereka tercekik," papar Gold.
Menurut Gold, ada kemungkinan para pelanggan yang sudah terikat dengan produk perusahaan ini tidak akan lagi terdorong mengganti perangkat BlackBerry karena ketakutan perusahaan ini keluar dari bisnis telepon pintar.
"Ini menjadi kesempatan untuk merancang ulang perusahaan, bahkan mungkin melebihi capaian sekarang," kata Gold. Meski demikian, sebagian analis tetap ragu-ragu dengan masa depan BlackBerry.
BlackBerry mengumumkan telah menyetujui rencana pembelian senilai 4,7 miliar dollar AS oleh konsorsium investor, Senin (23/9/2013). Tawaran datang dari konsorsium yang berencana membawa pembuat perangkat telekomunikasi Kanada itu menjadi perusahaan privat.
Pernyataan perusahaan mengatakan telah menandatangani letter of intent rencana akuisisi itu, tetapi masih harus melewati fase due diligence. Konsorsium dipimpin oleh Fairfax Financial Holding Limited.
Fairfax, perusahaan Kanada yang dikomando miliarder Prem Watsa, sebelumnya adalah pemilik 10 persen saham BlackBerry. Watsa mengundurkan diri dari dewan direksi BlackBerry ketika pada Agustus 2013 diumumkan pencarian peminat untuk membeli perusahaan BlackBerry.
Berdasarkan kesepakatan yang diusulkan konsorsium, setiap saham yang beredar akan dihargai 9 dollar AS, sementara Fairfax akan punya kontribusi sendiri soal sahamnya ketika transaksi. BlackBerry mengatakan, dewan direksi mereka sudah menyetujui rencana ini.
Bila due diligence selesai, BlackBerry akan mengumumkannya pada 4 November 2013, dengan kesiapan sumber dana konsorsium menjadi pertimbangan lain. Sementara BlackBerry juga masih tetap mencari peminat untuk perusahaannya. Nilai saham mereka turun menjadi 8,23 dollar per lembar sebelum perdagangan dihentikan sementara menjelang pengumuman ini.
Harga saham BlackBerry langsung naik menjadi 9,07 dollar per lembar dalam perdagangan Senin sore, begitu pengumuman disampaikan. Para analis optimistis, tetapi berhati-hati. "Ini mungkin hasil terbaik dari beberapa pilihan menarik untuk BlackBerry," kata analis Jack Gold dari J Gold Associates.
Selama BlackBerry terus mendorong budaya pengguna ponsel yang terikat pada telepon pintar produk mereka, banyak pelanggan sudah berpindah ke iPhone dari Apple atau gadget lain berbasis Android seperti yang dibesut Samsung. Menurut International Data Corporation (IDC), pangsa pasar global BlackBerry telah merosot ke 3,7 persen pada kuartal kedua 2013, capaian terendah dalam sejarah pelacakan. Adapun Android merajai 80 persen pangsa pasar.
Pada Jumat (21/9/2013), perusahaan ini sudah mengumumkan akan merumahkan 4.500 staf mereka, yang itu adalah sepertiga total pekerja global BlackBerry. Peluncuran produk pada awal tahun ini menghasilkan angka suram.
Disebutkan pula bahwa BlackBerry mengalami kerugian hampir senilai 1 miliar dollar AS per kuartal kedua 2013 karena harus menutupi penjualan Z10 yang jeblok. Perangkat telepon pintar dengan dukungan layar sentuh itu semula dibuat untuk menyaingi produk Apple dan perangkat Android.
Gold dan para analis lain mengatakan, pilihan untuk tak lagi menjual saham ke pasar (go private) akan memberi "ruang bernapas" bagi BlackBerry. "Ke depan, BlackBerry akan menjadi pemain kecil di bidang perangkat telekomunikasi mobile, tetapi setidaknya dengan BlackBerry menjadi perusahaan privat, maka Wall Street tak akan terus-menerus membuat napas mereka tercekik," papar Gold.
Menurut Gold, ada kemungkinan para pelanggan yang sudah terikat dengan produk perusahaan ini tidak akan lagi terdorong mengganti perangkat BlackBerry karena ketakutan perusahaan ini keluar dari bisnis telepon pintar.
"Ini menjadi kesempatan untuk merancang ulang perusahaan, bahkan mungkin melebihi capaian sekarang," kata Gold. Meski demikian, sebagian analis tetap ragu-ragu dengan masa depan BlackBerry.
Pernyataan perusahaan mengatakan telah menandatangani letter of intent rencana akuisisi itu, tetapi masih harus melewati fase due diligence. Konsorsium dipimpin oleh Fairfax Financial Holding Limited.
Fairfax, perusahaan Kanada yang dikomando miliarder Prem Watsa, sebelumnya adalah pemilik 10 persen saham BlackBerry. Watsa mengundurkan diri dari dewan direksi BlackBerry ketika pada Agustus 2013 diumumkan pencarian peminat untuk membeli perusahaan BlackBerry.
Berdasarkan kesepakatan yang diusulkan konsorsium, setiap saham yang beredar akan dihargai 9 dollar AS, sementara Fairfax akan punya kontribusi sendiri soal sahamnya ketika transaksi. BlackBerry mengatakan, dewan direksi mereka sudah menyetujui rencana ini.
Bila due diligence selesai, BlackBerry akan mengumumkannya pada 4 November 2013, dengan kesiapan sumber dana konsorsium menjadi pertimbangan lain. Sementara BlackBerry juga masih tetap mencari peminat untuk perusahaannya. Nilai saham mereka turun menjadi 8,23 dollar per lembar sebelum perdagangan dihentikan sementara menjelang pengumuman ini.
Harga saham BlackBerry langsung naik menjadi 9,07 dollar per lembar dalam perdagangan Senin sore, begitu pengumuman disampaikan. Para analis optimistis, tetapi berhati-hati. "Ini mungkin hasil terbaik dari beberapa pilihan menarik untuk BlackBerry," kata analis Jack Gold dari J Gold Associates.
Selama BlackBerry terus mendorong budaya pengguna ponsel yang terikat pada telepon pintar produk mereka, banyak pelanggan sudah berpindah ke iPhone dari Apple atau gadget lain berbasis Android seperti yang dibesut Samsung. Menurut International Data Corporation (IDC), pangsa pasar global BlackBerry telah merosot ke 3,7 persen pada kuartal kedua 2013, capaian terendah dalam sejarah pelacakan. Adapun Android merajai 80 persen pangsa pasar.
BlackBerry adalah nama baru untuk Research in Motion per Januari 2013. Perubahan nama ini untuk mendapatkan kembali momentum bagi perusahaan itu. Namun, data terakhir memperlihatkan upaya itu gagal total.
Pada Jumat (21/9/2013), perusahaan ini sudah mengumumkan akan merumahkan 4.500 staf mereka, yang itu adalah sepertiga total pekerja global BlackBerry. Peluncuran produk pada awal tahun ini menghasilkan angka suram.
Disebutkan pula bahwa BlackBerry mengalami kerugian hampir senilai 1 miliar dollar AS per kuartal kedua 2013 karena harus menutupi penjualan Z10 yang jeblok. Perangkat telepon pintar dengan dukungan layar sentuh itu semula dibuat untuk menyaingi produk Apple dan perangkat Android.
Gold dan para analis lain mengatakan, pilihan untuk tak lagi menjual saham ke pasar (go private) akan memberi "ruang bernapas" bagi BlackBerry. "Ke depan, BlackBerry akan menjadi pemain kecil di bidang perangkat telekomunikasi mobile, tetapi setidaknya dengan BlackBerry menjadi perusahaan privat, maka Wall Street tak akan terus-menerus membuat napas mereka tercekik," papar Gold.
Menurut Gold, ada kemungkinan para pelanggan yang sudah terikat dengan produk perusahaan ini tidak akan lagi terdorong mengganti perangkat BlackBerry karena ketakutan perusahaan ini keluar dari bisnis telepon pintar.
"Ini menjadi kesempatan untuk merancang ulang perusahaan, bahkan mungkin melebihi capaian sekarang," kata Gold. Meski demikian, sebagian analis tetap ragu-ragu dengan masa depan BlackBerry.
BlackBerry mengumumkan telah menyetujui rencana pembelian senilai 4,7 miliar dollar AS oleh konsorsium investor, Senin (23/9/2013). Tawaran datang dari konsorsium yang berencana membawa pembuat perangkat telekomunikasi Kanada itu menjadi perusahaan privat.
Pernyataan perusahaan mengatakan telah menandatangani letter of intent rencana akuisisi itu, tetapi masih harus melewati fase due diligence. Konsorsium dipimpin oleh Fairfax Financial Holding Limited.
Fairfax, perusahaan Kanada yang dikomando miliarder Prem Watsa, sebelumnya adalah pemilik 10 persen saham BlackBerry. Watsa mengundurkan diri dari dewan direksi BlackBerry ketika pada Agustus 2013 diumumkan pencarian peminat untuk membeli perusahaan BlackBerry.
Berdasarkan kesepakatan yang diusulkan konsorsium, setiap saham yang beredar akan dihargai 9 dollar AS, sementara Fairfax akan punya kontribusi sendiri soal sahamnya ketika transaksi. BlackBerry mengatakan, dewan direksi mereka sudah menyetujui rencana ini.
Bila due diligence selesai, BlackBerry akan mengumumkannya pada 4 November 2013, dengan kesiapan sumber dana konsorsium menjadi pertimbangan lain. Sementara BlackBerry juga masih tetap mencari peminat untuk perusahaannya. Nilai saham mereka turun menjadi 8,23 dollar per lembar sebelum perdagangan dihentikan sementara menjelang pengumuman ini.
Harga saham BlackBerry langsung naik menjadi 9,07 dollar per lembar dalam perdagangan Senin sore, begitu pengumuman disampaikan. Para analis optimistis, tetapi berhati-hati. "Ini mungkin hasil terbaik dari beberapa pilihan menarik untuk BlackBerry," kata analis Jack Gold dari J Gold Associates.
Selama BlackBerry terus mendorong budaya pengguna ponsel yang terikat pada telepon pintar produk mereka, banyak pelanggan sudah berpindah ke iPhone dari Apple atau gadget lain berbasis Android seperti yang dibesut Samsung. Menurut International Data Corporation (IDC), pangsa pasar global BlackBerry telah merosot ke 3,7 persen pada kuartal kedua 2013, capaian terendah dalam sejarah pelacakan. Adapun Android merajai 80 persen pangsa pasar.
Pada Jumat (21/9/2013), perusahaan ini sudah mengumumkan akan merumahkan 4.500 staf mereka, yang itu adalah sepertiga total pekerja global BlackBerry. Peluncuran produk pada awal tahun ini menghasilkan angka suram.
Disebutkan pula bahwa BlackBerry mengalami kerugian hampir senilai 1 miliar dollar AS per kuartal kedua 2013 karena harus menutupi penjualan Z10 yang jeblok. Perangkat telepon pintar dengan dukungan layar sentuh itu semula dibuat untuk menyaingi produk Apple dan perangkat Android.
Gold dan para analis lain mengatakan, pilihan untuk tak lagi menjual saham ke pasar (go private) akan memberi "ruang bernapas" bagi BlackBerry. "Ke depan, BlackBerry akan menjadi pemain kecil di bidang perangkat telekomunikasi mobile, tetapi setidaknya dengan BlackBerry menjadi perusahaan privat, maka Wall Street tak akan terus-menerus membuat napas mereka tercekik," papar Gold.
Menurut Gold, ada kemungkinan para pelanggan yang sudah terikat dengan produk perusahaan ini tidak akan lagi terdorong mengganti perangkat BlackBerry karena ketakutan perusahaan ini keluar dari bisnis telepon pintar.
"Ini menjadi kesempatan untuk merancang ulang perusahaan, bahkan mungkin melebihi capaian sekarang," kata Gold. Meski demikian, sebagian analis tetap ragu-ragu dengan masa depan BlackBerry.
Penutup
Demikian
yang bisa saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini. Tentunya masih banyak kekurangan dalam makalah ini karena
terbatasnya informasi dan referensi yang tersedia. Semoga makalah ini dapat
memberikan sedikit informasi tentang perusahaan blackberry, terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar